A. Pengertian Perkembangan Masa
Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum
lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi,
yakni ketika indung telur (ovum) wanita
dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari
sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini
merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada
periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri
individu (Ani Endriani, 2011).
Periode pranatal merupakan masa
yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak
dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam
seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih
berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya
lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola
perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani
Endriani, 2011).
B. Tahapan Perkembangan Janin dalam
Kandungan
Permulaan kehidupan manusia dapat
ditinjau secara psikologis dan biologis. Secara psikologis kehidupan manusia
dimulai pada saat janin mulai berinteraksi terhadap rangsang-rangsang dari
luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau
secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan,
yakni bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa:
tunggal, spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan
berkembang dalam organ reproduksi wanita (gonad). Sel telur diproduksi dalam
gonad wanita (ovarium) dan sel spermatozoa diprodiksi dalam gonad pria (tes
tes) (Rita Eka Izzaty, 2008).
Proses terjadinya pembuahan dalam dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 1. Pembuahan sel telur
Kemungkinan terjadinya pembuahan
semacam itu telah ditentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari, seringkali
sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung
telur menjadi masak dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan ini memerlukan
waktu 3 sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut tidak terjadi
pembuahan, maka lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan
bertemu dengan spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka terjadilah
pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel benih melepaskan 23 bagian
kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Kromosom ayah dan kromosom ibu
lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi anak. Kromosom tadi
mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa faktor-faktor keturunan
yang sesungguhnya disebut gene(Rita
Eka Izzaty, 2008)
Periode prenatal berlangsung
selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu yang dihitung mulai dari sesudah
hari pertama menstruasi terakhir. Hurlock (1993) mengatakan bahwa orang awam menghitung
kehamilan selama 9 bulan kalender. Bertentangan dengan itu, para ilmuwan
menggunakan bulan yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok ukur. Ini
bertepatan dengan periode siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty, 2008)
Urutan perkembangan dalam periode
prenatal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki,
alat-alat kelamin dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga
kurang lebih pada usia pranatal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang
teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan
merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat
dari kenyataan bahwa semua fetus selalu dapat memutar kepalanya lebih dahulu
sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya (Rita Eka Izzaty, 2008)
Monks, dkk (1998) membagi periode
pranatal menjadi
a) fase germinal (waktu 3 minggu pertama),
b) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya)
c) fase fetal (mulai minggu 8 sampai saat dilahirkan).
C. Perubahan anatomi dan adaptasi fsiologis pada
ibu hamil Trimester I, II, dan III
Kehamilan Trimester I
1.
Sistem
reproduksi
a.Vagina dan vulva
akibat pengaruh hormone esterogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae) , tanda ini disebut tanda Chadwick . warna portio pun tampak lividae.
Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi (ekspoliasi) sel-sel vagina yang kaya akan glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama hamil Ph sekresi menjadi lebih asam.
a.Vagina dan vulva
akibat pengaruh hormone esterogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae) , tanda ini disebut tanda Chadwick . warna portio pun tampak lividae.
Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi (ekspoliasi) sel-sel vagina yang kaya akan glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama hamil Ph sekresi menjadi lebih asam.
Keasaman berubah
dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan Ph ini membuat wanita hamil lebih rentan
terhadap infeksi vagina khususnya jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah
besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur. Leukorea
adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak.
b. Serviks uteri
serviks uteri pada kehamilan mengalami
juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung
lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.
Jaringan ikat pada serviks ini banya mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen
dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka
konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda goodell.
Selama
minggu-minggu baru kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan oedema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan
isthmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick),
pelunakan isthmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan selama tiga bulan
pertama kehamilan.
c. Perubahan uterus
uterus akan membesar pada bulan-bulan
pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh adanya:
1. Peningkatan Vaskularisasi dan Dilatasi pembuluh
darah
2. Hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan
fibroelastis yang sudah ada).
3. Perkembangan desidua.
Hipertropi
otot polos uterus dan serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopi
akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan
janin. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk
dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks
mudah fleksi yang disebut tanda Mc. Donald. Setelah minggu ke 8 korpus uteri
dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung
kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensy (sering berkemih).
Pada
kehamilan ke 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12
minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat di
raba dari luar diatas simfisis. Pada minggu pertama isthmus pada triwulan
pertama membuat isthmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda hegar.
Perlunakan isthmus uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6
minggu pertama setelah haid terakhir.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat
korpus luteum graviditum, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3
cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini
mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
2.
Payudara
Mammae
akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan
progesterone, akan tetapi belom mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan
hipertropi system saliuran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada
mammae.
Somatomamotropin
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam
sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktal bumun, dan laktoglobulin.
Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. disamping itu dibawah
pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak disekitar
alveola-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan
membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae
karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea akan muncul di areola
primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula Montgomery tampak lebih jelas
menonjol di permukaan areola mammae.
Rasa
penuh, peningkatan sensitivitas, rasa gelid dan rasa berat di payudara mulai
timbul sejak minggu ke enam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda
mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geliringan sampai
nyeri tajam.
Peningkatan
suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah
yang sebelumnya yang tidak terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan
biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat
pada peimigravida. Srie dapat terlihat diluar payudara.
3. System endokrin
Perubahan besar
pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan,
pertumbuhan normal janin dan pemulihan pada masa nifas. Perubahan- perubahan
hormonal selama kehamilan terjadi terutama akibat produksi estrogen dan
progesterone plasenta serta hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan meliputi:
a. Estrogen
Produksi
estrogen plasenta terus naik selama kehamilan, sehingga pada akhir kehamilan kadarnya
kira-kira 100 kali sebelum hamil.
b. Progesterone
Produksi
progesterone lebih banyak jika dibandingkan dengan estrogen. Pada akhir
kehamilan produksinya, kira-kira 250 mg/hari. Progesterone menyebabkan tonus
otot polos nmenurun dan juga dieresis, progesterone juga menyebabkan lemak
disimpan dalam jaringan suk kutan diabdomen, punggung dan paha atas. Lemak
berfungsi sebagai cadangan energy baik pada wanita hamil maupun menyusui.
c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Hormone ini
hormone dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan dasar
tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi.
Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan korpus luteum.
d. Human Plasenta Lactogen (HPL)
Produksi hormone
ini akan terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya mirip
dengan hormone pertumbuhan.
e. Pituaitary Gonadotropin
FSH dan LH
berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh
estrogen dan progesteron plasenta.
f. Prolaktin
Produksi hormone
ini akan terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. Sekresi air
susu dihambat oleh estrogen ditingkat target organ.
g. Growth Hormon (STH)
Produksi hormone
rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
h. Tiroksin
Kadar tiroid
mengalami hipertropi.
i.
Aldosteron,
rennin dan angiotensin
Hormone ini
naik, menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
j.
Insulin
Produksi insulin
meningkat akibat estrogen, progesterone, dan HPL.
4
sistim kekebalan
peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil
membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap inveksi vagina. System pertahanan
tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobin dalam kehamilan
tidak berubah. Immunoglobin G(IgG) merupakan komponen utama dari immunoglobulin
janin di dalam uterus dan neonatal dini.IgG merupakan satu-satunya
immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan di
peroleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi
selanjutnya.
5
sistem perkemihan
Pada awal-awal kehamilan, kandung kencing
tertekan sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan tua nya
kehamilan. Jika uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasenta ginjal meningkat pada kehamilan. Ginjal wanita
harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat
dan juga mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena adanya
hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan
asupan makanan. Sejak minggu ke 10 gestasi, pelvik ginjal dan ureter
berdilatasi. Ginjal pada saat hamil sedikit lebig besar, lebih panjang dan
volume meningkat. Adanya peningkatan glukosa juga akan mempermudah infeksi pada
saluran perkemihan.
6
sistem pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan
karena adanya perubahan lambung dan aliran balik asam lambung esophagus bagian
bawah. Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi mual dan muntah karena
pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung
dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau pengeluaran air
liur berlebihan daripada biasanya. Hipersaliva sering terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi.
7
sistem musculoskeletal
Pada trimester 1 tidak banyak perubahan pada
musculoskeletal. Akibat peningkatan hormone esterogen dan progesterone, terjadi
relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament dalam tubuh yang
menyebabkan peningkatan mobilitas dan sambungan atau otot terutama otot pelvic.
Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus
menyebabkan perubahan yang drastic pada kurva tulang belakang. Perubahan
tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang
yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
8
sistem kardivaskuler
Sirkulasi darah itu dalam kehamilan dipengaruhi
oleh sirkulasi plasenta, uterus yang membesar pula, uterus yang membesar dengan
pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain yang memang berfungsi
berlebihan dalam kehamilan. Volume plasenta maternal mulai meningkat pada saat
10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu,
sampai ia mencapai titik maksimum.
Terjadi penurunan hematokret selama kehamilan
normal sehingga disebut anemia fisiologis. Tekanan darah akan turun selama 24
minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler
resistence yang disebabkan oleh peregangan otot halus oleh progesterone.
Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg.
Selama kehamilan normal cardiac output meningkatkan sekitar 30-50% dan mencapai
level maksimumnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama
persalinan.
Hipertropi (pembesaran) atau dilatasi ringan
jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.
Karena difragma terdorong keatas, jantung terangkat keatas`dan berotasi kedepan
dan kekiri. Pada akhir trimester satu mulai terjadi palpitasi karena pembesaran
ukuran serta bertambahnya cardiac output. Hidung tersumbat atau bertambah
karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone terjadi pembesaran kapiler,
relaksasi otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.
9
sistem integument
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi
alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormone yang
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit
pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai diasmagravidarum. Didaerah leher
sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mammae.
Linea
alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea nigra. Linea nigra
adalah garis pigmentasi dari sempisis pubisa sampai sebagianatas fundus di
garis tengah tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah
agak hipermik dan kebiru-biruan disebut striae albicans. Pada seorang
multigraviada sering tampak striae livide dan bersama dengan striae albicans.
Epulis
dapat imbul pada sekitar bulan ke-3 dan biasanya terus membesar seiring
kemajuan kehamilan. Pertumbuhan kukumengalami percepatan selama masa hamil.
Kulit berminyak dan acne dapat timbul selamakehamilan. Dapat terjadi
peningkatan pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan
berakhir.
10. metabolisme
System
metabolism adalah istila untuk menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang
terjadi di dalam tunbuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Dengan
terjadinya kehamilan, metabolism m,engalami perubahan yang mendasar, dimana
perubahan yang mendasar, di mana perubahan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
11. berat badat dan indeks masa tubuh
(IMT)
Pada
dua bulan pertama kenaikan badan belum terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan
ketiga.
12. system pernafasan
Wanita
hamil sering mengalami sesak dan nafas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru
meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan nafas
dada.
B. trimester II
1. System
Reproduksi
a. Vagina
dan vulva
Hormone estrogen dan progesterone yang
terus meningkat dan terjadinya hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah pada alat genetali membesar. Peningkatan vaskularisasi
vagina dan visera panggul menyebabkan peningkatan sensitivitas, yang dapat
meningkatkan keinginan seksual. Peningkata kongesti ditambah relaksasi dinding
pembuluhdarah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises
vulva, yang biasanya akan membaik pada periode pasca partum.
b. Servis
uterus
Konsistensi serviks menjadi lunak dan
kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
c. Perubahan
uterus
Bentuk uterus menjadi lebih bulat dan
bengangsur-angsur berbenrtuk lonjong seperti telur. Ukurannya kira-kira sebesar
kepala bayi atau tinju orang dewasa. Isthmus menjadi bagian darikorpus uteri.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk dan
posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic dan fundus lebih mudah
fleksi.
d. Ovarium
Pada
usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan mengaktifkan fungsi
korpus luteum graviditatum.
2. Payudara
Pada
kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum berasal dari asinus
yang mulaibersekresi.
Selama
trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara
meningkat secara progresif. Kadar hormone lutealdan plasenta meningkatkan
proliferasi ductus laktiferus dan jaringan lobules-alveoplar sehingga pada
palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.
Walaupun
perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa
hamil, tetapi laktasi terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah
janin dan plasenta lahir.
3. System
endokrin
Ada
peningkatan hormone estrogene dan progesterone serta terhambatnya FSH dan LH.
4.
Sistem
Perkemihan
Kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra
memanjang karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul
ditunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra.
5.
Sistem
Musculoskeletal
Selama
trimesterke dua mobilitas sendi akan berkurang terutama pada daerah siku dan
pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif
/jaringan yang berhubungan disekitarnya.
6.
Sistem
Kardiovaskuler
Pada
usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodulusi.
Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan
darah sebelum aterem. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan,
mencapai 10-14 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm. Dapat timbul
palpitasi.
7.
Sistem
Integument
Akibat
meningkat hormone estroge dan progesterone, kadar MSH pun meningkat. Terjadi
perubahan deposit pigmen dan hiper pigmentasi karena pengaruh MSH dan kelenjar
suprarenalis. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
8.
Berat
Badan dan Indeks Masa Tubuh ( IMT )
Kenaikan
berat badan 0,4 – 0,5kg perminggu selama sisa kehamilan.
9.
Sistem
Pernafasan
Karena
adanya penurunan tekanan CO2, seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak
nafas sehingga meningkatkan usaha nafas.
C. Trimester III
1.
Sistem
Reproduksi
Uterus
:
Pada
trimester III, ithmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang
menjadi sekmen bawah rahim ( SBR ). Kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menjadikan SBR lebih lebar dan tipis, tampak nyata antara bagian atas yg lebih
tebal segmen bawah yang lebih tipis.
2.
Sistem
Perkemihan
Keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena pada akhir kehamilan kepala janin mulai
turun ke pintu atas kepanggul dan kandung kemih akan mulai tertekan kembali.
Selain itu juga terjadi hemodulusi yang menyebabkan metabolismeair menjadi
lancar.
3.
Sitem
Musculoskeletal
Selama
keluhan trimester ketiga, otot rektus abdomenalis dapat memisah menyebabkan isi
perut menonjol digaris tengah.Umbilikus menjadi lebih datar atau menonjol. Untuk
mengkompensasikan penambahan bera, bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang
belakang lebih melengkunng, dan dapat menyebabkan nyeri tulang punggung pada
wanita. Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa
keluhan. Akan tetapiwanita yang tua akan mengalami gangguan punggung atau nyeri
punggung yang cukup berat selama kehamilan.
4.
Sistem
Kardiovaskuler
Aliran
darah meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus, walaupun aliran
darah uterus meningkat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya lbih
banyak oksigen yang diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut.
5.
Berat
Badan dan Indeks Masa Tubuh ( IMT )
Terjadi
kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan dari mulai awal
kehamilan sampai akhir kehamilan berkisar 11-12 kg.
6.
Sistem
Pernafasan
Pada
umur kehamilan 32 minggu keatas, usus tertekan uterus yang membesar kearah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak dan mengakibatkan
kebanyakan wanita hamil kesulitan bernafas.

