LAPORAN
PRAKTIK LAHAN
KONSEP
KEBIDANAN

Disusun
oleh :
Kelompok
1 :
1. Florida
Pradya Paramitha (14150008)
2. Khusnul
Habidiyah (14150016)
3. Rizky
Augustin (14150017)
4. Dian
Rahayu Amiranti (14150025)
5. Sri
Lestari Dominggus (14150036)
6. Nila
Krisnayanti (14150034)
7. Siti
Zullaiha (14150083)
8. Menny
Kristepheni (14150082)
9. Ni
Kadek Badaci Dewi (14150084)
D3
KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan
kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. dalam globalisasi
ekonomi kita diberhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang
menuntut kita untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi
sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara
terencana, terpadu dan berkesinambungan. upaya tersebut haruslah secara
konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan
balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kesakitan dan Kematian Bayi (AKB). Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna berfokus
pada aspek pencegahan, promosi, dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-saama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap
melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk
menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu pemahaman mengenai falsafah dan
pelayanan kebidanan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan
dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan
masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami melakukan pencarian data dan wawancara mengenai filosofi bidan dan
kebidanan pada klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) yaitu Bidan Istri Yuliani,
S.SiT, M.Sc.
B.
TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Memenuhi tugas salah
satu mata kuliah yaitu Konsep Kebidanan
2. Tujuan
Khusus
a. Aplikasi
lapangan mata kuliah Konsep Kebidanan.
b. Sebagai
landasan para bidan dalam melakukan tindakan.
c. Menjamin
pelayanan yang aman yang sesuai falsafah dan filosofi kebidanan.
C.
MANFAAT
a. Agar
mengetahui aplikasi lapangan dari mata kuliah Konsep Kebidanan.
b. Agar
mengetahui landasan dalam melakukan tindakan.
c. Agar
mengetahui pelayanan yang aman yang sesuai falsafah dan filosofi kebidanan.
BAB II
ISI
A.
FILOSOFI KEBIDANAN
Filosofi kebidanan
merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka
fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu:
1.
Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses
alamiah, namun tetap waspada.
2.
Keyakinan tentang perempuan
Bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik,
tidak sama baik fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk
mengontrol dirinya, keinginan, harapan dan kebutuhannya patut dihormati.
3.
Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama dari Askeb adalah memastikan kesejahteraan janin
dan ibunya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya.
Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalahgunakan
teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4.
Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan terhadap
perempuan patut dihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara
perempuan, keluarga dan pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan
memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5.
Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan
dan peningkatan Bidan yakin bahwa kesehatan secara menyeluruh, meliputi
pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling serta memfasilitasi
klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan
bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan
selamat. Oeh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan
memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6.
Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan,
mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi
dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin
kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama
mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.
Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi,
kemitraan dan pemberdyaan perempuan serta tim kesehatan lainnya selama
memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Asuhan, dukungan,
bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah
kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.
B.
PENDAPAT PARA AHLI :
1.
IBI
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2.
ANCM
a.
Setiap individu mempunyai hak untuk meyakini bahwa setiap
individu berhak untuk merasa aman, mendapat pelayanan kesehatan yang memuaskan
dengan memperhatikan martabatnya.
b.
Bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan merupakan proses yang
normal.
c.
Asuhan kebidanan difokuskan kepada kebutuhan individu, keluarga
untuk perawtan fisik, emosi dan hubungan sosial.
d.
Klien ikut terlibat dalam menentukan pilihan.
e.
Asuhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan,
kemampuan klinis dan tanpa intervensi pada proses normal.
f.
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepanjang siklus
kehidupan.
3.
Linda V. Walsh
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan :
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan :
a.
proses kelahiran merupakan sesuatu yang
fisiologis
b.
non
intervensi/cara sederhana@
c.
aman,
berdasarkan evidence based@
d.
orientasi pada ibu secara komprehensif@
e.
menjaga
privasi/kerahasiaan ibu@
f.
membantu
ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis@
g.
memberi
informasi, penjelasan dan konseling yang cukup@
h.
mensupport ibu dan keluarga agar aktif@
i.
menghormati praktek (adat, keyakinan dan
agama)@
j.
menghormati kesehatan fisik, psikologis,
spiritual dan sosial ibu@
k.
usaha
promosi dan prevention@
C.
PRINSIP DASAR FILOSOFI KEBIDANAN :
1.
Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar
dalam memberikan asuhan yang baik
2.
Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan
3.
Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan
4.
Menggunakan seluruh ketrampilan bidan
5.
Asuhan yang berkesinambungan
6.
Asuhan dasar komunitas
7.
Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
8.
Memberikan asuhan yang ramah kepada ibu dan
bayinya
D.
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN (IBI,2003) :
1.
Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang
maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga
pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh
International Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2.
Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah
diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan
dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam
rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang
aman dan KB.
3.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan
kesehatannya.
4.
Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan
menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan
intervensi medis.
5.
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal,
namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6.
Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu
maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
7.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga
yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8.
Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9.
Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat
10. Manajemen kebidanan
diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan
pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas
penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan
kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup
manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil pencarian data dan wawancara yang
telah kami laksanakan dengan tema Filosofi Bidan dan Kebidanan pada klinik BPM
milik Bidan Istri Yuliani, sesuai kompetensi dan indikator sebagai berikut :
a)
Karakteristik bidan
·
Memiliki sifat empati dan terbuka
Terlihat
dari cara bidan menerima pasien dimana bidan sudah menerapkan prinsip 5S
(senyum, sopan, santun, salam, sapa) dalam menerima dan melayani pasien.
Sebagai calon bidan yang profesional kita perlu menerapkan prinsip tersebut karna bagaimanapun pasien akan merasa nyaman jika sudah mendapat kesan pertama yang baik seperti ketika dengan ramah dalam menyambutnya ketika datang ke klinik BPM/BPS/Puskesmas/Rumah sakit.
Sebagai calon bidan yang profesional kita perlu menerapkan prinsip tersebut karna bagaimanapun pasien akan merasa nyaman jika sudah mendapat kesan pertama yang baik seperti ketika dengan ramah dalam menyambutnya ketika datang ke klinik BPM/BPS/Puskesmas/Rumah sakit.
· Peka dan tanggap
terhadap perasaan pikiran dan proses yang dialami ibu dan keluarga
Dapat
kita lihat dari cara bidan menghadapi kepanikan keluarga pasien yang baru
pertama kali menghantarkan pasien melahirkan, dimana bidan disini harus tenang
dan memberikan pengertian kepada keluarga bahwa hal yang sedang dihadapi adalah
hal yang wajar dan alamiah yang akan dialami wanita dalam masa proses menuju
persalinan. Kita sebagai bidan yang professional harus bisa menenangkan
keluarga dan memberikan pengertian dengan benar agar keluarga merasa percaya
bahwa pasien akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang sudah mahir dan
professional.
·
Sebagai pendamping wanita
Sebagai
bidan yang professional sudah seharusnya kita juga harus bisa menjadi
pendamping wanita yang baik dalam hal kesehatan.
Dalam
menjalani proses sebagai pendamping wanita yang baik kita tidak lepas dari
prinsip 5S dimana disini kita dituntut untuk memberikan kenyamanan pada pasien
dengan kelemah-lembutan. Misalnya dalam proses menuju persalinan, selain peran
keluarga yang sangat penting peran bidan juga sangat dibutuhkan agar pasien
merasa nyaman dan percaya bahwa dia akan ditangani oleh orang yang tepat.
Dengan menerapkan asuhan sayang ibu, memberi dukungan kepada pasien dan
membiarkan si pasien memilih siapa yang akan mendampinginya pada saat
persalinan juga merupakan hal yang bisa kita lakukan sebagai pendamping wanita
dalam hal kesehatan. Oleh karena itu, dalam hal ini yang kita butuhkan adalah
komunikasi yang lancar dengan pasien maupun keluarga pasien.
·
Mendukung untuk peran orang tua
Dalam
mendukung peran sebagai orang tua bidan sangat berperan. Dimana bidan disini
sangat dibutuhkan untuk memberikan konseling kepada pasien mengenai
keluhan-keluhan yang dialaminya selama menjalani peran sebagai orang tua.
Disini kita bisa memberikan dukungan kepada pasien. Dalam mendukung pembentukan
peran orang tua hal yang sangat dibutuhkan adalah sama halnya seperti sebagai
pendamping seorang wanita yaitu komunikasi yang lancar. Komunikasi sangat
dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan ataupun perubahan yang terjadi selama
menjalankan peran sebagai orang tua.
b)
Upaya bidan dalam pelayanan kesehatan primer
·
Promosi kesehatan
Disini
bidan telah melaksanakan promosi kesehatan dengan baik dimana terdapat berbagai
macam poster mengenai kesehatan. Hal ini penting kita lakukan untuk menambah
wawasan kepada pasien yang datang. (Lihat Lampiran).
·
Pendidikan kesehatan
Pendidikan
kesehatan merupakan upaya agar masyarakat menyadari atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari
atau mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang
lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya.
Pendidikan kesehatan yang bidan lakukan misalnya dengan memberikan konseling
kepada pasien mengenai masalah yang dihadapinya, dimana dalam memberikan
konseling harus jelas dan detail karena tidak semua pasien dapat mengerti
dengan apa yang sampaikan. Selain itu bidan juga dapat mengadakan penyuluhan
kelompok dalam memberikan pendidikan kesehatan. Dalam praktiknya, penyuluhan
kelompok ini dilaksanakan sesekali saja biasanya apabila ada peringatan ulang
tahun IBI ataupun dengan diadakan sendiri. Antusias masyarakat mengenai
pendidikan kesehatan juga cukup bagus dan apabila memang kurang bagus, maka
kita sebagai tenaga kesehatan yang harus terjun langsung pada masyarakat
misalnya dengan melakukan penyuluhan rutin tersebut.
·
Pencegahan (preventive)
Dalam
menerapkan prinsip pencegahan (preventive) bidan telah menyediakan atau
memasang poster-poster misalnya tentang cuci tangan yang efektif dan pemrosesan
alat yang selesai dipakai (Lihat Lampiran).
·
Konsultasi
Dalam
hal ini bidan melakukan konsultasi ataupun sharing dengan tenaga kesehatan yang
lain. Dimana sudah pasti dilakukan sebulan sekali yang diselenggrakan oleh IBI
baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun ranting. Hal yang didiskusikan
biasanya mengenai kasus-kasus yang terjadi disetiap daerah yang ditempati,
selain itu juga membahas tentang angka kematian didaerah masing-masing.
Tujuannya adalah agar kita bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan dan
juga mengurangi faktor terjadinya kasus tersebut.
·
Kolaborasi
Kolaborasi
merupakan praktik kerja dimana individu bekerja sama, untuk tujuan yang sama
atau hubungan timbal balik dan terbuka. Bidan telah melaksanakan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan yang lain bahkan sudah menjadi “makanan sehari-hari”
misalnya apabila terjadi kasus resiko tinggi maka bidan melakukan rujukan
kepada pihak yang lebih berwenang.
·
Rujukan kasus kegawat daruratan
Apabila
terdapat kasus gawat darurat bidan akan melakukan rujukan. Rujukan tidak
dilakukan begitu saja. Dalam melakukan rujukan juga terdapat syarat dan
ketentuannya. Apabila memang pasien masih aman sudah menyanggupi berangkat
sendiri maka kita cukup memberikan surat rujukan saja dan misalnya kasus Ibu
yang hamil tua dan posisi bayi melintang maka bidan akan membuat surat rujukan juga
karena kasus ini bukan lagi wewenang bidan. Tetapi apabaila sudah dalam proses
menuju persalinan maka Bidan harus mendampingi. Terdapat syarat dan ketentuan
yang seperti biasa disebut BASO KUDA (Bidan Alat Kendaraan Surat Obat Keluarga
Uang Kendaraan) dan juga doa. Hal ini merupakan sbeberpaa persyaratan dalam
melakukan rujukan.
· Bertanggung jawab
terhadap praktiknya (sesuai kewenangan, standar, dan lingkup praktik
kompetensi)
Dimana
terdapat rekam medik dari setiap pasien yang datang (Lihat Lampiran). Dimana
rekam medik berisi tentang riwayat pasien, misalnya rekam medic kehamilan.
Rekam medic kehamilan berisi identitas dan pasien dan suami, riwayat kehamilan,
keluhan yang dirasa dan lain sebagainya. Selain itu juga BPS ini sudah memiliki
Surat Ijin Praktik Bidan (Lihat Lampiran).
· Memiliki bidan yang
membantu dalam praktiknya
Disini
bidan bekerja sama dengan bidan lainnya dimana dalam BPS ini Ibu Istri Yuliani
dibantu oleh 3 bidan lainnya dan juga terdapat mahasiswa-mahasiswa praktik yang
ikut membantu (Lihat Lampiran).
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Filosofi kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan
yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien.
Dimana terdapat beberapa ketentuan yang mendasari hal tersebut.
Sesuai dengan wawancara yang kita lakukan, dapat disimpulkan
bahwa bidan dalam melaksanakan kewajibannya harus sesuai dengan keyakinan atau
dasar yang telah ditentukan karena dalam melaksanakan praktiknya bidan harus
sesuai dengan kompetensi yang diberlakukan dimana harus memiliki karakteristik
bidan yang terdiri dari beberapa indikator dan juga tercapainya pelayanan
kesehatan primer yang baik.
Bidan telah memenuhi ketentuan yang terdapat dalam filosofi
kebidanan yang meliputi beberapa kompetensi dimana berisi beberapa indikator
yang harus diterapkan.
B.
SARAN
1.
Sebagai calon bidan yang professional kita harus mengerti
karakteristik dan pelayanan bidan yang sudah diterapkan.
2.
Sebagai calon bidan yang professional kita harus bisa menghargai
HAM khusnya hak pasien dimana harus mendapat pelayanan yang semestinya.
3.
Jadilah bidan professional yang menerapkan prinsip 5S dalam
menghadapi pasien agar pasien merasa nyaman dan percaya pada kita.
LAMPIRAN
A.
Poster Promosi Kesehatan

Gambar
promosi kesehatan tentang gizi seimbang
Gambar
cara menentukan alat kontrasepsi

Gambar
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita

Gambar
pemberian ASI ekslusif
B.
Poster Pencegahan (preventif)

Gambar
cara mencuci tangan

Gambar cara mencuci tangan yang
efektif
- Potret Ruangan dalam klinik tersebut

Gambar Ruang
Periksa dalam klinik

Gambar
tampak luar dari ruang persalinan
Gambar tampak luar ruang
perawatan nifas
- Dokumentasi beberapa rekam medic

Rekam
medik kehamilan Tampak
depan

Tampak
belakang
Rekam medic persalinan
- Surat Ijin Praktek dan Reward


- Profil Bidan
Nama : Istri Yuliani, S.SiT, M.Sc
Alamat : Jalan kaliurang km.10 Gentan Yogyakarta
Riwayat Pendidikan : -
D1 tahun 1981 RS Universitas Gadjah Mada.
-D3
tahun 2003 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
-D4
tahun 2005 Universitas Respati Yogyakarta.
-S2
tahun 2011 Universitas Gadjah Mada.
-S3
Sedang Menempuh Pendidikan di UNS.
Akta Mengajar : -Tahun
1990 Buka Klinik.
-Tahun
1982-1990 Rumah Sakit Panti Rapih.
-Tahun
1990-2002 Puskesmas Pakem.
-Tahun
2002-2007 Puskesmas Ngemplak.
-Tahun
2007-2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
-Tahun
2010 UNRIYO Sampai Sekarang.
-Tahun
2005 Mulai Menata Karir Untuk Mengajar.

